Iklan

terkini

Hujan yang terus-menerus dapat berdampak negatif pada kondisi padi

LIPUTAN INDONESIA DUNIA Joni Irawan
Sabtu, 22 Maret 2025, Maret 22, 2025 WIB Last Updated 2025-03-23T02:56:56Z
Musim hujan membawa tantangan berat bagi petani padi di berbagai daerah.

 

Curah hujan tinggi dan kelembaban yang meningkat menjadi pemicu utama lonjakan hama dan penyakit pada tanaman, yang berisiko menurunkan hasil panen secara signifikan.

 

Dikutip dari GoRiau.com, Irfandri, SP, M.Si, pengamat pertanian sekaligus dosen Fakultas Pertanian Universitas Riau mengatakan, beberapa hama seperti wereng coklat, tikus sawah, dan keong mas berkembang pesat dalam kondisi lembab. Wereng coklat, misalnya, tidak hanya menghisap cairan tanaman tetapi juga menjadi vektor penyakit virus kerdil rumput dan kerdil hampa. Tikus sawah yang berkembang biak dengan cepat di lingkungan lembab merusak batang muda dan bulir padi, sementara keong mas menyerang tunas dan akar padi di lahan sawah yang tergenang.

 

Selain hama, beberapa penyakit tanaman juga meningkat tajam selama musim hujan. Hawar daun bakteri menyebabkan bercak kuning kecoklatan pada daun dan menyebar cepat melalui percikan air hujan. Blast padi yang disebabkan oleh jamur menciptakan bercak berbentuk belah ketupat pada daun dan dapat meluas ke malai padi. Sementara itu, busuk pangkal batang menyebabkan batang padi menjadi lunak dan roboh, terutama di sawah dengan drainase buruk.

 

Menurut ringkasan Ai, Hujan yang terus-menerus dapat berdampak negatif pada kondisi padi, seperti ; penurunan produktivitas, kerusakan fisik, dan serangan hama penyakit.

 

Penurunan produktivitas

Curah hujan tinggi dapat menurunkan produksi dan produktivitas padi.

 

Hujan deras dan angin kencang dapat menyebabkan kerontokan bunga dan buah padi.

 

Genangan air berkepanjangan di sawah menghambat pertumbuhan padi.

 

Kerusakan fisik

Hujan yang sangat lebat dapat menyebabkan kerusakan fisik pada tanaman, seperti batang yang patah atau daun yang rusak.

 

Tanaman padi yang sudah mulai berbulir dan menua dapat rebah akibat diterpa angin kencang dan hujan lebat yang terus-menerus.

 

Serangan hama penyakit

Anomali cuaca yang cenderung basah akibat curah hujan tinggi memicu munculnya berbagai Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) pada tanaman padi.

 

Kelembaban tinggi mempercepat siklus hidup hama dan patogen.

 

Genangan air berkepanjangan di sawah meningkatkan risiko penyakit tular air seperti busuk akar dan batang.

 

Untuk mengatasi dampak negatif hujan, petani dapat:

 

1. Menanam varietas padi yang tidak tinggi atau tahan terhadap genangan.

2. Melakukan pemupukan yang berimbang.

3. Menggunakan pupuk ZA atau NPK karena jenis pupuk tersebut bisa memperkuat batang tanaman.

4. Melakukan pengaturan pengairan.

 

Solusi yang Direkomendasikan

 

Untuk mengatasi tantangan ini, Irfandri merekomendasikan beberapa langkah mitigasi. Salah satunya adalah pengelolaan air yang baik, termasuk perbaikan sistem drainase untuk mencegah genangan berkepanjangan. Selain itu, penggunaan varietas padi tahan wereng coklat dan hawar daun bakteri dapat membantu mengurangi risiko kerusakan tanaman.

 

Wartawan Joni Irawan



Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Hujan yang terus-menerus dapat berdampak negatif pada kondisi padi

Terkini

Topik Populer

Iklan