
Curah hujan tinggi dan kelembaban yang meningkat menjadi
pemicu utama lonjakan hama dan penyakit pada tanaman, yang berisiko menurunkan
hasil panen secara signifikan.
Dikutip dari GoRiau.com, Irfandri, SP, M.Si, pengamat
pertanian sekaligus dosen Fakultas Pertanian Universitas Riau mengatakan,
beberapa hama seperti wereng coklat, tikus sawah, dan keong mas berkembang
pesat dalam kondisi lembab. Wereng coklat, misalnya, tidak hanya menghisap
cairan tanaman tetapi juga menjadi vektor penyakit virus kerdil rumput dan
kerdil hampa. Tikus sawah yang berkembang biak dengan cepat di lingkungan
lembab merusak batang muda dan bulir padi, sementara keong mas menyerang tunas
dan akar padi di lahan sawah yang tergenang.
Selain hama, beberapa penyakit tanaman juga meningkat tajam
selama musim hujan. Hawar daun bakteri menyebabkan bercak kuning kecoklatan
pada daun dan menyebar cepat melalui percikan air hujan. Blast padi yang
disebabkan oleh jamur menciptakan bercak berbentuk belah ketupat pada daun dan
dapat meluas ke malai padi. Sementara itu, busuk pangkal batang menyebabkan
batang padi menjadi lunak dan roboh, terutama di sawah dengan drainase buruk.
Menurut ringkasan Ai, Hujan yang terus-menerus dapat
berdampak negatif pada kondisi padi, seperti ; penurunan produktivitas,
kerusakan fisik, dan serangan hama penyakit.
Penurunan produktivitas
Curah hujan tinggi dapat menurunkan produksi dan
produktivitas padi.
Hujan deras dan angin kencang dapat menyebabkan kerontokan
bunga dan buah padi.
Genangan air berkepanjangan di sawah menghambat pertumbuhan
padi.
Kerusakan fisik
Hujan yang sangat lebat dapat menyebabkan kerusakan fisik
pada tanaman, seperti batang yang patah atau daun yang rusak.
Tanaman padi yang sudah mulai berbulir dan menua dapat rebah
akibat diterpa angin kencang dan hujan lebat yang terus-menerus.
Serangan hama penyakit
Anomali cuaca yang cenderung basah akibat curah hujan tinggi
memicu munculnya berbagai Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) pada tanaman padi.
Kelembaban tinggi mempercepat siklus hidup hama dan patogen.
Genangan air berkepanjangan di sawah meningkatkan risiko
penyakit tular air seperti busuk akar dan batang.
Untuk mengatasi dampak negatif hujan, petani dapat:
1. Menanam varietas padi yang tidak tinggi atau tahan
terhadap genangan.
2. Melakukan pemupukan yang berimbang.
3. Menggunakan pupuk ZA atau NPK karena jenis pupuk tersebut
bisa memperkuat batang tanaman.
4. Melakukan pengaturan pengairan.
Solusi yang Direkomendasikan
Untuk mengatasi tantangan ini, Irfandri merekomendasikan
beberapa langkah mitigasi. Salah satunya adalah pengelolaan air yang baik,
termasuk perbaikan sistem drainase untuk mencegah genangan berkepanjangan.
Selain itu, penggunaan varietas padi tahan wereng coklat dan hawar daun bakteri
dapat membantu mengurangi risiko kerusakan tanaman.
Wartawan Joni Irawan