
![]() |
Ilustrasi - Ilustrasi - Warga lanjut usia (lansia) mengikuti senam bersama di Kota Madiun, Jawa Timur, Kamis (25/5/2023) (ANTARA FOTO/SISWOWIDODO) |
"Angka ini mencerminkan usia rata-rata yang diharapkan
dapat dicapai oleh bayi yang lahir pada tahun 2024," kata Ketua Tim Neraca
BPS Aceh Meita Jumiartanti di Banda Aceh, Jumat.
BACA JUGA : Daftar 38 Provinsi di Indonesia
Artinya, kata dia, bayi yang lahir tahun ini memiliki
harapan hidup rata-rata hingga 73,2 tahun. Setiap tahun, angka itu bakal
berubah seiring dengan adanya proyeksi demografi dan perkembangan indikator
kesehatan.
Berdasarkan wilayah, angka harapan hidup tertinggi di Aceh
tercatat di Banda Aceh dengan rata-rata 75,25 tahun, sementara yang terendah di
Kabupaten Simeulue dengan 69,68 tahun.
"Perbedaan tersebut dipengaruhi berbagai faktor,
termasuk akses terhadap fasilitas kesehatan, kualitas gizi, serta tingkat
pendidikan masyarakat," ujarnya.
BACA JUGA : Mempersembahkan media online LIPUTAN INDONESIA sebagai wadah Informasi yang dirancang penuh dedikasi
Meita menyebutkan selama periode 2020-2024, UHH Aceh
mengalami pertumbuhan rata-rata sebesar 0,17 persen per tahun. Pada 2020,
tercatat sebesar 72,69 tahun, kemudian pada 2021 meningkat menjadi 72,71 tahun,
pada 2022 menjadi 72,92 tahun, lalu 73,06 tahun pada 2023, hingga mencapai
73,20 tahun untuk 2024.
Selain itu, lanjut dia, meningkatnya umur harapan hidup
penduduk Aceh juga diiringi angka kesakitan (morbiditas) yang menurun.
Di mana, berdasarkan Data Susenas 2023, menunjukkan bahwa
angka kesakitan penduduk Aceh mencapai 14,51 persen, turun dari 19,44 persen
pada tahun sebelumnya.
"Berdasarkan data tersebut, beberapa penyakit yang umum diderita masyarakat Aceh meliputi panas, batuk, pilek, asma atau napas sesak, diare, sakit kepala berulang, sakit gigi, campak menurun," kata Meita.
Sumber : Banda Aceh (Antara) - Jumat, 13 Desember 2024 15:41 WIB
Pewarta: Nurul Hasanah
Editor : M.Haris Setiady Agus
COPYRIGHT © ANTARA 2024