![]() |
| Foto udara petugas mengevakuasi jenazah korban runtuhnya bangunan musala di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Kecamatan Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (6/10/2025).(Antara) |
SEBANYAK 80 pondok pesantren (Ponpes) di Indonesia memiliki kondisi bangunan dengan tingkat kerawanan tinggi atau berisiko ambruk.
Menteri Agama (Menag) RI Nasaruddin Umar mengatakan jumlah tersebut hasil inventarisir yang dilakukan oleh Kemenag RI.
“Kami inventarisir ada sekitar 80 pondok pesantren yang punya tingkat kerawanan yang sangat tinggi,” ujar Nasaruddin usai mengikuti acara International Conference of Indonesian Islam, di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya, Jawa Timur, Rabu (26/11).
Banyaknya ponpes berisiko ambruk diketahui sesudah Prabowo Subianto Presiden RI menginstruksikan Kementerian PU melakukan audit bangunan pesantren pascatragedi ambruknya Al Khoziny Sidoarjo yang menewaskan 63 orang September lalu.
Tindak Lanjut Pemerintah
Tindak lanjut hasil pendataan tersebut, Pemerintah bakal melakukan perbaikan bangunan pondok sesuai standar konstruksi untuk menjamin keamanan proses pembelajaran santri.
“Kami kerja sama atas arahan Bapak Presiden. Sama, jangan terjadi seperti ini lagi. Maka Kementerian PU dan Kementerian Agama diminta untuk mendata pesantren yang rawan,” katanya.
Instruksi Presiden
Presiden, tegasnya, langsung memberikan instruksi harus diperbaiki sebelum terjadinya korban.
“Kita bersyukur presiden kita itu sangat proaktif untuk memberikan perhatian khusus pada pondok pesantren,” kata Menag.
Tragedi Al Khoziny
Terkait tragedi ambruknya bangunan musala Ponpes Al Khoziny, Menag mengaku sudah memberikan bantuan darurat, hingga berkolaborasi dengan kementerian lain untuk melakukan penanganan.
“Maka itu, kami kerja sama atas arahan Bapak Presiden. Jangan terjadi (ambruk) seperti itu lagi. Ini sangat diwanti wanti Presiden,” katanya. (FL/E-4)


